Senin, 25 Februari 2013

Prinsip Kerja Stasiun Televisi

Posted by Unknown at Senin, Februari 25, 2013
            Cara kerja stasiun TV dimulai dari Departemen Programming. Departemen inilah yang merencanakan & menentukan program apa yang akan ditayangkan, pada jam berapa & siapa saja target pemirsanya. Lalu program itu apakah harus dibuat sendiri secara inhouse, outsource, dibeli dari PH lokal atau harus di import dari luar negeri. Jika dibeli dari luar negeri, program itu berupa cassete atau berupa siaran langsung (live).
Bila program-program itu telah dipilih & jadwal penayangannya telah ditentukan, maka bagian Sales & Marketing yang akan memasarkan / menjualnya kepada calon pemasang iklan. Slot-slot waktu yang tersedia untuk iklan kemudian diberi harga (rate card), sedangkan jenis iklan yang ditawarkan bisa berupa video, graphic, animasi, running text, iklan built in / blocking time. Itu semua tergantung dari kesepakatan antara kedua belah pihak (pemasang iklan & operator stasiun TV).
Jika program harus dibuat sendiri secara in house, maka bagian Produksi kemudian akan menyusun crew, membuat jadwal dan memproduksi program itu sesuai target waktu yang telah ditentukan. Produksinya bisa dikerjakan didalam studio / diluar studio, tergantung dari jenis program apa yang sedang dibuat. Setelah jadi (dalam bentuk pita cassete / file hardisk) langkah berikutnya adalah proses Pasca Produksi (Editing, Graphic & Quality Control). Bila telah lolos dari Quality Control berarti program ini telah siap tayang & program itu kemudian dikirim ke Playout untuk dimasukkan ke dalam daftar tunggu (Play List). Nantinya, pada jam, menit & detik yang telah ditentukan, program ini akan tayang sendiri secara otomatis berdasarkan perintah dari software On Air Automation.
On Air Automation bekerja berdasarkan data entry yang dimasukkan oleh bagian Traffic. Jika fasilitasnya tersedia, bisa juga data itu berisi kapan running text, graphic atau animasi iklan harus tampil bersama-sama dengan program (fasilitas ini disebut dengan Secondary Event). Bagian Traffic biasanya berada dibawah Sales dengan tujuan agar memudahkan koordinasi & kontrol terhadap penayangan iklan. Sebab hal ini berakitan erat dengan masalah tagihan & pembayaran iklan. Traffic / pengaturan lalu lintas program & iklan ini cukup rumit, karena melibatkan banyak pihak (Programming, Sales, Finance & Teknik) sehingga diperlukan software khusus untuk membantu mempermudah teknis operasionalnya.
Ketika semuanya sudah tersusun rapih & kemudian di run, maka Playout akan secara otomatis menayangkan program & iklan itu secara berurutan sesuai jadwal yang telah tersusun dalam Play List. Sinyal audio & video yang keluar dari Playout kemudian dipilih oleh Master Switcher untuk selanjutnya dikirim ke Pemancar untuk dipancarkan. Dibutuhkan sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal dari Studio ke Pemancar, yang disebut dengan STL (Studio to Transmitter Link) sebagaimana diperlihatkan dalam gambar diagram di bawah ini.


Gambar diagram prinsip kerja stasiun televisi.

Dalam menyusun urutan program sering kali terdapat slot waktu untuk siaran langsung (live), baik yang berasal dari dalam / luar studio. Sementara itu siaran langsung biasanya waktunya sering tidak pasti, dalam arti bisa maju / mundur beberapa menit / detik. Oleh karena itu didalam software On Air Automation umumnya telah tersedia fasilitas yang mampu menyesuaikan maju mundurnya waktu penayangan program siaran langsung ini.
Siaran langsung dari luar studio umumnya menggunakan jalur Fiber Optic, Satelit / Microwave Link sebagai sarana untuk mengirimkan sinyal dari lokasi ke studio. Sinyal-sinyal yang berasal dari luar ini dipilih melalui Routing Switcher dan kemudian harus di sinkronkan terlebih dahulu dengan standar sinyal eksisting yang ada didalam studio. Perangkat yang berfungsi untuk mensinkronisasi sinyal video ini disebut Frame Synchronizer. Selanjutnya, untuk mengukur kualitas sinyal-sinyal dari luar itu digunakan peralatan video monitoring berupa Waveform dan Vectorscope.
Didalam siaran berita sering kali disisipi dengan laporan langsung dari lokasi. Maka sinyal dari lokasi ini harus dikirim terlebih dahulu ke studio, kemudian digabungkan dengan pembaca berita (terkadang disisipi text & gambar-gambar graphic), baru kemudian diteruskan ke Master Switcher untuk disisipi logo, running text / iklan animasi (bila ada) & selanjutnya output dari Master Switcher dikirim ke Pemancar.
Jika ukuran Studio itu cukup besar maka bisa digunakan untuk memproduksi program-program hiburan seperti talk show, kuis, kontes / live music atau acara-acara lain yang agak kolosal. Tapi itu semua tergantung dari visi & misi dari stasiun TV itu sendiri.
Studio sering pula digunakan untuk keperluan rekaman (taping). Hasil rekamannya kemudian diproses dijajaran Pasca Produksi untuk menjalani proses editing. Misalnya gambar-gambar yang tidak perlu harus dibuang, suara yang lemah diperkuat atau yang terlalu kuat dikurangi, kemudian diberi tulisan / graphic agar tampilannya lebih menarik atau diberi sisipan suara (dubbing / voice over) bila perlu. Setelah proses itu semua selesai kemudian materinya diserahkan ke bagian Quality Control untuk diperiksa kualitasnya. Bila telah lolos Quality Control, barulah dikirim ke Play Out untuk dimasukkan ke dalam daftar tunggu (Play List). Pada waktu yang telah ditentukan, program ini kemudian akan tayang sendiri secara otomatis atas perintah software On Air Automation.

1 comment:

Newsteen mengatakan...

owh jadi itu cara on air automation bekerja

Posting Komentar

 

Illustration & Expectation★ Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting